Jumat, 25 Mei 2012

Pendidikan Cepat Saji Ala Indonesia

http://www.freeimages.com/photo/1412145
Pernahkah kita bertanya, untuk apa sebenarnya kita menjalani pendidikan di sekolah? Saya kira sebagian besar orang akan menjawab pernah. Dan berbagai macam jawaban tentu mempunyai rasionalisasi yang dapat diterima, seperti mendapat ijazah, memperoleh pengetahuan, agar mendapat status yang lebih baik di masyarakat, dan masih banyak lagi alasan masuk akal lainnya. Namun demikian, diantara alasan-alasan luar biasa tersebut, pasti ada alasan yang terdengar bodoh dan tak memiliki spesifikasi masuk akal.

Seperti pengalaman saya bertanya kepada seorang teman SMA, tetangga rumah, ketika ditanya mengapa ia terlihat tak minat pada sekoahnya, jawabannya cukup membuat saya heran. Adalah hanya karena menuruti tuntutan orang tua, tak ada yang lain. Pemaparan saya di atas mengenai rangkaian pertanyaan beserta beberapa jawaban yang menjelaskan alasan seseorang harus “berpendidikan,” adalah sebuah paket pembuka yang saya tujukkan untuk saya sendiri dan mungkin bagi anda yang kebetulan mahasiswa jurusan kependidikan atau bahkan anda yang telah menggeluti profesi guru.

Jumat, 17 Februari 2012

Jazz Featuring Keroncong di Pembukaan Galeri Lukisan LIP

http://www.freeimages.com/photo/1213474

Kerumun orang-orang dengan berbagai warna kulit, terlihat begitu menyatu dengan alunan lagu-lagu berhalauan jazz dan keroncong di LIP (Lembaga Indonesia Perancis) Yogyakarta, yang terhelat pada hari Rabu, 15 Juni 2011. Bersama dengan teman, saya datang ke acara umum tersebut. Acara yang ditujukkan untuk pembukaan galeri lukisan yang sepertinya bertema tentang Pantai Parangtritis beserta pemiliknya, Nyi Roro Kidul.

Acara ini dipadati oleh turis-turis dan mahasiswa lokal penikmat lukisan. Ada beberapa kulisan yang terpajang. Dan hampir sebagian besar bercerita tentang patai atau kehidupan air. Pada kesempatan yang sama, tujuan kami berada d tempat tersebut sebenarnya bukan untuk berkunjung ke pameran lukisan independen itu. Lebih tepatnya, kami datang untuk menemui seorang penulis free lance yang juga seorang guru SD swasta di Yogyakarta. Namun, dikesempatan ini, saya takkan berbincang tentang pertemuan tersebut.

Asu, Bajingan, Fuck, Jancok, dan Segala Pisuhan

http://www.freeimages.com/photo/106244

Fuck!
Umpatan, makian, kata kasar, dan segala macam kata tak senonoh dalam percakapan manusia adalah ungkapan percikan emosi yang tergambar secara lesan.

Asu!
Segala macam emosi yang tersalur dalam kata-kata kasar atau tak senonoh, sangat beragam bentuk dan istilahnya. Bahkan di beberapa tempat, makian sering menimbulkan dualisme pemaknaan. Sebut saja di daerah Jember dan di beberapa daerah di Jawa Timur, memaki dengan kata-kata seperti jancuk (bersenggama), sering diartikan sebagai suatu bentuk keakraban yang terjalin di antara hubungan manusia (seperti teman).

Bajingan!
Gagasan tentang umpatan ini, adalah gagasan segar yang muncul dari seorang teman. Dia berpendapat bahwasanya umpatan sangat dekat dengan kehidupan kita. Walaupun beberapa orang mungkin akan munafik, dan sentiment dengan umpatan, tapi toh mereka pasti pernah mengumpat, meski sekali seumur hidupnya.